Titik Kosong - Berhentilah menyiksa dirimu dengan menjadikan orang lain sebagai tolak ukur hidupmu. Belajarlah berorientasi pada diri sendiri. Kita punya jalan hidup masing-masing, dengan target hidup yang berbeda, pandangan yang berbeda, dan cara menjalani hidup yang berbeda pula. Lantas untuk apa kita harus menjadikan orang lain sebagai tolak ukurnya?
Orang yang benar-benar menghargai hidupnya adalah mereka yang tidak memandang hidup sebagai sebuah kompetisi. Orang-orang yang mampu paham akan hal itu akan hidup dengan jauh lebih tenang. Mereka akan lebih bisa menikmati hidupnya. Mengapa? Karena mereka menjalankan hidupnya atas dasar jalan yang mereka pilih sendiri. Dengan tujuan dan target yang sudah mereka tetapkan sendiri. Tanpa terpaku pada orang lain dan tanpa ketakutan akan kalah dari orang lain.
Tapi sayangnya masih banyak sekali orang yang gagal menahan diri untuk tidak berkompetisi dengan orang lain. Mereka sering kali kalut sendiri saat tahu orang lain sudah melakukan sesuatu yang belum dia lakukan. Ibarat mendaki sebuah tangga, orang-orang seperti itu akan merasa sangat terburu-buru ketika tahu ada seseorang yang sudah mendaki tangga lebih tinggi. Alhasil, kegupuhannya itu hanya akan membuatnya tidak tenang dalam menjalani hidupnya.
Pandangan inilah yang perlahan harus kita benahi. Kita harus belajar berorientasi pada diri sendiri. Lebih baik menjadikan diri sendiri sebagai tolak ukur ketika hendak melakukan segala sesuatu. Yang penting tahu target apa yang harus kita capai. Dengan kata lain, santai tapi sampai.
Tetapkan fokus dan target pribadi. Lakukan apa yang harus dilakukan bersama atas dasar kemauan yang kuat dari diri sendiri. Bukan karena orang lain, bukan karena tak ingin kalah dari orang lain.
Berhentilah memperlakukan hidupmu sebagai sebuah kompetisi. Berhentilah menjadikan orang lain sebagai tolak ukur semua hal yang hendak kamu lakukan. Karena jika dua hal itu masih tetap kamu lakukan, percayalah, hidupmu tidak akan menemui ketenangan.
Akan terlihat lucu jika langkahmu dipengaruhi oleh orang lain. Lucu juga jika kamu melangkahkan kaki jika dan hanya jika orang lain juga melangkahkan kakinya. Sedang kamu takut jika mereka melangkahkan kaki lebih dulu. Takut jika mereka mendahuluimu. Takut jika mereka lebih cepat sampai tujuan daripada dirimu.
Sudahilah.
Sudah cukup membuat hidupmu sendiri tidak tenang. Karena yang terbaik saat ini adalah berorientasi pada diri sendiri. Menjadikan diri sendiri sebagai tolak ukur dalam melakukan segala sesuatu. Ya, berilah kenyamanan itu pada hidupmu. Karena kesuksesan yang sesungguhnya, selalu berawal dari ketenangan hati.